Sabtu, 22 November 2014

The Twin Bridge


Aku punya rahasia!


Qonita : Bonjour!
Hasna : Bonjour, Mademoiselle Qonita! Comment ça va?
Qonita : Ça va bien, merci. Et toi?
Hasna : Bien.. 

Ada yang tau bahasa apa di atas? Atau anda bisa menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia? Yap, that’s French guys, bahasa Perancis. Tapi kali ini kita tidak akan membahas mengenai bahasa Perancis, melainkan kita akan membahas suatu rahasia yang menarik dan unik.

Perancis merupakan negara yang terkenal dengan Menara Eiffel yang eksotis lagi romantis, negara yang sebagian besar penduduknya berpaham sekuler lagi atheis, dan negara yang paling dicinta oleh para fashionist maupun feminis.

Negara yang beribukotakan Paris ini tenyata menyimpan sebuah rahasia yang tidak banyak diketahui oleh orang-orang Indonesia bahkan di dunia. Mau tau apa itu? Baca terus sampai habis.

Oke, kali ini kita akan menelusuri salah satu kota cantik yang ada di Perancis, tentunya bukan Paris. Tapi kali ini kita akan ke sebuah kota yang bernama Bordeaux City. Nah dibawah ini profil singkat mengenai Bordeaux City.

Bordeaux City adalah adalah ibukota dari suatu propinsi di Perancis yang bernama Bordeaux. Bordeaux City adalah sebuah kota pelabuhan yang terdapat di sungai Garonne, yang berada di sebelah barat daya Perancis dan berbatasan langsung dengan Spanyol.  Pusat kotanya berada di barat dan selatan sungai Garonne.  Bordeaux City merupakan ibukota dari wilayah Aquitaine.

Kota Bordeaux yang penduduknya disebut Bordelais ini dulunya dikenal sebagai kota Sleeping Beauty (kota tidur), namun setelah mantan Perdana Menteri Alain Juppe, membangkitkannya menjadi  kota yang anggun,  memulihkan arsitektur neoklasik,  membangun area pedestrian dan menerapkan sistem transportasi  publik berteknologi tinggi, kini Bordeaux sudah tidak pernah tidur lagi. Kini kota Bordeaux telah menjadi  kota metropolitan terbesar ke enam  di Perancis.  Bordeaux City kini sering disebut sebagai  “Little Paris”.

Bordeaux City diklasifikasikan sebagai  "Kota Seni dan Sejarah", dimana terdapat 362 monumen bersejarah di dalam kota ini. Banyak bangungan bersejarah yang membuat serasa kembali ke zaman Romawi.  Tak ada gedung pencakar langit di kota ini. Di Perancis, kota yang memiliki bangunan bersejarah lebih banyak dari Bordeaux hanya Paris. Bordeaux telah tertulis di dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO sebagai  sebuah perotaan dengan arsitektur yang luar biasa.

Iklim Bordeaux disebut iklim laut dengan suhu rata-rata pada musim dingin adalah 6.53 derajat Celcius dan suhu rata-rata pada musim hangat adalah 19.51 derajat Celcius. Hujan salju sangat jarang terjadi di sini, biasanya hanya terjadi sekali dalam tiga tahun.

Sejak ribuan tahun yang lalu, kawasan Bordeaux ini dapat berhubungan dengan berbagai pelabuhan penting di Eropa melalui sungai Garonne dan sungai Dordogne. Kedua sungai tersebut bermuara di Samudra Atlantik. Bordeaux City sejak seribu tahun lalu telah menjadi salah satu kota niaga tersibuk di Perancis dengan wine sebagai komoditas utama yang diperdagangkan. Secara total 14% wine asal Perancis dihasilkan oleh provinsi ini. Bordeaux mendapat predikat sentra produksi wine dimana 80% perdagangan wine di seluruh dunia berasal dari Bordeaux ini.

Letak posisi Bordeaux yang secara geografis berada tepat di tengah antara kutub utara dan kutub selatan membuat kontur tanah mendukung  iklim yang cocok untuk pertumbuhan beragam varietas tanaman anggur utama. Kandungan tanah di berbagai kawasan penghasil wine Bordeaux yang beragam membuat rasa wine yang dihasilkan berbeda-beda.

Lalu apakah yang menjadi rahasia dari Bordeaux City?

Yaitu terletak pada Pont Jacques Chaban-Delmas.

Nama apakah it?

Pont Jacques Chaban-Delmas adalah nama sebuah jembatan di Bordeaux City. Jembatan ini mulai dibangun pada 2009 dan selesai pada 2012 kemudian di buka pada 15 Maret 2013. Jembatan ini memiliki panjang 575 m (1.886 kaki), lebar 32 m (105 kaki) ke 45 m (148 kaki), tinggi 77 m (253 kaki), dan panjang rentang 110 m (360 kaki) serta terbuat dari bahan baja dan beton. The Pont Jacques Chaban-Delmas adalah vertikal-angkat jembatan di atas sungai Garonne di Bordeaux, Perancis. Diresmikan pada 16 Maret 2013 oleh Presiden François Hollande dan Alain Juppé, walikota Bordeaux. Pada 2013, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang vertikal-angkat di Eropa. Untuk menghormati Jacques Chaban-Delmas, mantan Perdana Menteri Perancis dan mantan walikota Bordeaux, maka jembatan ini diberi nama Pont Jacques Chaban-Delmas.

Lalu rahasia apa yang tersimpan dari jembatan ini? Pasti anda akan berfikir bahwa jembatan ini merupakan salah satu jembatan tercanggih di dunia, benar. Jembatan ini memiliki hidrolik yang dapat mengangkat bagian tengah jembatan, sehingga ketika ada kapal berukuran besar yang akan melintasi jembatan ini, bagian tengahnya akan naik ke atas, dan akan kembali turun seperti semula setelah kapal berlalu. Waah, andai Jembatan Suramadu bisa seperti ini, pasti Indonesia tambah kece dimata dunia.

 
Pont Jacques Chaban-Delmas - Bordeaux City

Kagum dengan kecanggihan yang dimiliki negara lain? Wajar! Di abad ke 21 ini, dunia semakin canggih, semua yang awalnya tak mungkin bisa saja terjadi. Andai kita bisa berteleportasi ke 100 tahun yang akan datang, seperti apa ya Indonesia nantinya? Apakah better atau worse? No body knows.

Nah sekarang saya akan mengajak teman-teman menelusuri Kota Palembang – Sumatera Selatan. Menikmati Pempek Kapal Selam di pinggir Sungai Musi sambil memandangi kerlap kerlip cahaya LED yang menghiasi Jembatan AMPERA ibarat memandang Golden Gate di San Francisco. Hehe

AMPERA Masa Kini - Palembang

Golden Gate Bridge - San Francisco

AMPERA, engkau sungguh mempesona. Andai engkau bisa naik turun seperti dulu....! Apa? Jembatan AMPERA bisa naik turun? Maksudnya?

Yap, Jembatan AMPERA is the fenomenal bridge in the last decade. Jembatan yang pernah tersohor sebagai jembatan terpanjang Se-Asia Tenggara ini menjadi saksi bisu dari cinta dan ‘welas asih’nya The Founding Father (Ir. Soerkarno) terhadap masyarakat Palembang.

Jembatan ini mulai dibangun pada April 1962, atas prakarsa Sang Proklamator (Ir. Soekarno). Dalam pembangunannya, pribumi tidak mengerjakannya sendiri, melainkan ada campur tangan pihak asing yang turut menyokong baik dalam pendanaan maupun tenaga ahli (Jepang).

Memiliki panjang 1.177 meter, lebar 22 meter, tinggi11,5 meter, berat 944 ton dan tinggi menara 63 meter. Jembatan ini masih berdiri kokoh walau sudah berapa kali mengalami benturan. Pernah diramalkan bahwa jembatan ini akan hancur pada tahun 2008, namun hantaman tersebut tidak mampu mengalahkan kerasnya  proyek ini seperti kerasnya semangat para pendirinya.

Pada masa muda-nya, bagian tengah Jembatan Ampera dapat di angkat ketika ada kepal besar akan melintasi Jembatan ini. Namun, pada tahun 1970, aktivitas ini dihentikan mengingat lalu lintas kendaraan pada saat itu semakin padat Hingga di usianya yang ke 52 tahun, jembatan ini masih menjadi Land Mark di Bumi Sriwijaya walau ketenarannya mulai disaingi oleh jembatan-jembatan lain yang lebih melirik dunia.

Jelas sudah apa yang menjadi rahasia dari judul di atas bahwa Palembang - Indonesia memiliki jembatan yang sama canggihnya seperti Jembatan yang ada di Bordeaux City – Perancis. Bahkan, Jembatan AMPERA jauh lebih canggih karena ia dibangun pada abad 20 yang mana pada saat itu teknologi masih sangat terbatas. Hebat bukan? The Twin Bridge : Jembatan yang mirip (hampir sama) namun berdiri pada tempat dan masa yang berbeda.

Pont Jacques Chaban-Delmas - Bordeaux City

Jembatan AMPERA Tempo Doeloe



Wonderful Indonesia!
Cek Noer
Palembang, 22 November 2014
At home – ditemani rintik hujan nan romantis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar