Sabtu, 22 November 2014

The Twin Bridge


Aku punya rahasia!


Qonita : Bonjour!
Hasna : Bonjour, Mademoiselle Qonita! Comment ça va?
Qonita : Ça va bien, merci. Et toi?
Hasna : Bien.. 

Ada yang tau bahasa apa di atas? Atau anda bisa menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia? Yap, that’s French guys, bahasa Perancis. Tapi kali ini kita tidak akan membahas mengenai bahasa Perancis, melainkan kita akan membahas suatu rahasia yang menarik dan unik.

Perancis merupakan negara yang terkenal dengan Menara Eiffel yang eksotis lagi romantis, negara yang sebagian besar penduduknya berpaham sekuler lagi atheis, dan negara yang paling dicinta oleh para fashionist maupun feminis.

Negara yang beribukotakan Paris ini tenyata menyimpan sebuah rahasia yang tidak banyak diketahui oleh orang-orang Indonesia bahkan di dunia. Mau tau apa itu? Baca terus sampai habis.

Oke, kali ini kita akan menelusuri salah satu kota cantik yang ada di Perancis, tentunya bukan Paris. Tapi kali ini kita akan ke sebuah kota yang bernama Bordeaux City. Nah dibawah ini profil singkat mengenai Bordeaux City.

Bordeaux City adalah adalah ibukota dari suatu propinsi di Perancis yang bernama Bordeaux. Bordeaux City adalah sebuah kota pelabuhan yang terdapat di sungai Garonne, yang berada di sebelah barat daya Perancis dan berbatasan langsung dengan Spanyol.  Pusat kotanya berada di barat dan selatan sungai Garonne.  Bordeaux City merupakan ibukota dari wilayah Aquitaine.

Kota Bordeaux yang penduduknya disebut Bordelais ini dulunya dikenal sebagai kota Sleeping Beauty (kota tidur), namun setelah mantan Perdana Menteri Alain Juppe, membangkitkannya menjadi  kota yang anggun,  memulihkan arsitektur neoklasik,  membangun area pedestrian dan menerapkan sistem transportasi  publik berteknologi tinggi, kini Bordeaux sudah tidak pernah tidur lagi. Kini kota Bordeaux telah menjadi  kota metropolitan terbesar ke enam  di Perancis.  Bordeaux City kini sering disebut sebagai  “Little Paris”.

Bordeaux City diklasifikasikan sebagai  "Kota Seni dan Sejarah", dimana terdapat 362 monumen bersejarah di dalam kota ini. Banyak bangungan bersejarah yang membuat serasa kembali ke zaman Romawi.  Tak ada gedung pencakar langit di kota ini. Di Perancis, kota yang memiliki bangunan bersejarah lebih banyak dari Bordeaux hanya Paris. Bordeaux telah tertulis di dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO sebagai  sebuah perotaan dengan arsitektur yang luar biasa.

Iklim Bordeaux disebut iklim laut dengan suhu rata-rata pada musim dingin adalah 6.53 derajat Celcius dan suhu rata-rata pada musim hangat adalah 19.51 derajat Celcius. Hujan salju sangat jarang terjadi di sini, biasanya hanya terjadi sekali dalam tiga tahun.

Sejak ribuan tahun yang lalu, kawasan Bordeaux ini dapat berhubungan dengan berbagai pelabuhan penting di Eropa melalui sungai Garonne dan sungai Dordogne. Kedua sungai tersebut bermuara di Samudra Atlantik. Bordeaux City sejak seribu tahun lalu telah menjadi salah satu kota niaga tersibuk di Perancis dengan wine sebagai komoditas utama yang diperdagangkan. Secara total 14% wine asal Perancis dihasilkan oleh provinsi ini. Bordeaux mendapat predikat sentra produksi wine dimana 80% perdagangan wine di seluruh dunia berasal dari Bordeaux ini.

Letak posisi Bordeaux yang secara geografis berada tepat di tengah antara kutub utara dan kutub selatan membuat kontur tanah mendukung  iklim yang cocok untuk pertumbuhan beragam varietas tanaman anggur utama. Kandungan tanah di berbagai kawasan penghasil wine Bordeaux yang beragam membuat rasa wine yang dihasilkan berbeda-beda.

Lalu apakah yang menjadi rahasia dari Bordeaux City?

Yaitu terletak pada Pont Jacques Chaban-Delmas.

Nama apakah it?

Pont Jacques Chaban-Delmas adalah nama sebuah jembatan di Bordeaux City. Jembatan ini mulai dibangun pada 2009 dan selesai pada 2012 kemudian di buka pada 15 Maret 2013. Jembatan ini memiliki panjang 575 m (1.886 kaki), lebar 32 m (105 kaki) ke 45 m (148 kaki), tinggi 77 m (253 kaki), dan panjang rentang 110 m (360 kaki) serta terbuat dari bahan baja dan beton. The Pont Jacques Chaban-Delmas adalah vertikal-angkat jembatan di atas sungai Garonne di Bordeaux, Perancis. Diresmikan pada 16 Maret 2013 oleh Presiden François Hollande dan Alain Juppé, walikota Bordeaux. Pada 2013, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang vertikal-angkat di Eropa. Untuk menghormati Jacques Chaban-Delmas, mantan Perdana Menteri Perancis dan mantan walikota Bordeaux, maka jembatan ini diberi nama Pont Jacques Chaban-Delmas.

Lalu rahasia apa yang tersimpan dari jembatan ini? Pasti anda akan berfikir bahwa jembatan ini merupakan salah satu jembatan tercanggih di dunia, benar. Jembatan ini memiliki hidrolik yang dapat mengangkat bagian tengah jembatan, sehingga ketika ada kapal berukuran besar yang akan melintasi jembatan ini, bagian tengahnya akan naik ke atas, dan akan kembali turun seperti semula setelah kapal berlalu. Waah, andai Jembatan Suramadu bisa seperti ini, pasti Indonesia tambah kece dimata dunia.

 
Pont Jacques Chaban-Delmas - Bordeaux City

Kagum dengan kecanggihan yang dimiliki negara lain? Wajar! Di abad ke 21 ini, dunia semakin canggih, semua yang awalnya tak mungkin bisa saja terjadi. Andai kita bisa berteleportasi ke 100 tahun yang akan datang, seperti apa ya Indonesia nantinya? Apakah better atau worse? No body knows.

Nah sekarang saya akan mengajak teman-teman menelusuri Kota Palembang – Sumatera Selatan. Menikmati Pempek Kapal Selam di pinggir Sungai Musi sambil memandangi kerlap kerlip cahaya LED yang menghiasi Jembatan AMPERA ibarat memandang Golden Gate di San Francisco. Hehe

AMPERA Masa Kini - Palembang

Golden Gate Bridge - San Francisco

AMPERA, engkau sungguh mempesona. Andai engkau bisa naik turun seperti dulu....! Apa? Jembatan AMPERA bisa naik turun? Maksudnya?

Yap, Jembatan AMPERA is the fenomenal bridge in the last decade. Jembatan yang pernah tersohor sebagai jembatan terpanjang Se-Asia Tenggara ini menjadi saksi bisu dari cinta dan ‘welas asih’nya The Founding Father (Ir. Soerkarno) terhadap masyarakat Palembang.

Jembatan ini mulai dibangun pada April 1962, atas prakarsa Sang Proklamator (Ir. Soekarno). Dalam pembangunannya, pribumi tidak mengerjakannya sendiri, melainkan ada campur tangan pihak asing yang turut menyokong baik dalam pendanaan maupun tenaga ahli (Jepang).

Memiliki panjang 1.177 meter, lebar 22 meter, tinggi11,5 meter, berat 944 ton dan tinggi menara 63 meter. Jembatan ini masih berdiri kokoh walau sudah berapa kali mengalami benturan. Pernah diramalkan bahwa jembatan ini akan hancur pada tahun 2008, namun hantaman tersebut tidak mampu mengalahkan kerasnya  proyek ini seperti kerasnya semangat para pendirinya.

Pada masa muda-nya, bagian tengah Jembatan Ampera dapat di angkat ketika ada kepal besar akan melintasi Jembatan ini. Namun, pada tahun 1970, aktivitas ini dihentikan mengingat lalu lintas kendaraan pada saat itu semakin padat Hingga di usianya yang ke 52 tahun, jembatan ini masih menjadi Land Mark di Bumi Sriwijaya walau ketenarannya mulai disaingi oleh jembatan-jembatan lain yang lebih melirik dunia.

Jelas sudah apa yang menjadi rahasia dari judul di atas bahwa Palembang - Indonesia memiliki jembatan yang sama canggihnya seperti Jembatan yang ada di Bordeaux City – Perancis. Bahkan, Jembatan AMPERA jauh lebih canggih karena ia dibangun pada abad 20 yang mana pada saat itu teknologi masih sangat terbatas. Hebat bukan? The Twin Bridge : Jembatan yang mirip (hampir sama) namun berdiri pada tempat dan masa yang berbeda.

Pont Jacques Chaban-Delmas - Bordeaux City

Jembatan AMPERA Tempo Doeloe



Wonderful Indonesia!
Cek Noer
Palembang, 22 November 2014
At home – ditemani rintik hujan nan romantis.

Kamis, 20 November 2014

Table Manner: Antara Etika dan Syariah



Makan memang lebih enak pakai sendok dan garpu atau bahkan tangan. Apalagi budaya Indonesia yang terbiasa menggunakan tangan saja. Sama seperti halnya Jepang dan Tiongkok yang bangga dengan cara makan menggunakan sumpit. Tapi, kita pun perlu tahu yang namanya tata krama di meja makan dalam kondisi formal (Table Manner). Sekarang pun sudah dikenal yang namanya Table Manner Syariah, yuk liat perbedaannya, tapi sebelum itu kita perlu tau dulu jenis-jenis jamuan makan Internasional.

Dalam jamuan makan internasional dikenal enam jenis istilah makan.
Yakni coffee morning, brunch, lunch, tea-time, cocktail, dan terakhir dinner.
  • Cofee Morning diadakan pada pagi hari, pukul 10.00-12.00.
  • Brunch alias breakfast lunch, diadakan antara waktu makan pagi hingga siang. Biasanya di atas jam sembilan, makanan disajikan prasmanan.
  • Lunch diadakan mulai pukul 11.30-17.00.
  • Tea-time biasanya acara minum teh yang diadakan pukul 14.30-17.00.
  • Sedangkan cocktail merupakan jamuan berdiri, yang diadakan sebelum makan malam. Yakni, antara pukul 18.00-19.00.
  • Dinner yaitu jamuan makan yang diadakan pada pukul 19.00.
Table Manner Ala Barat
  1. Memberi konfirmasi / jawaban undangan dan datang tepat waktu.
  2. Tidak membawa teman / anak kecil untuk acara resmi.
  3. Berpakaian rapih, bersih dan sesuai dengan jenis acara.
  4. Duduk pada tempat yang telah disiapkan (jangan duduk dulu sebelum tuan rumah, orang yang lebih tua, dan orang yang berpangkat lebih tinggi duduk).
  5. Bukalah serbet makan dan letakkan diatas pangkuan.
  6. Makanlah setelah semua tamu sudah mendapat hidangan.
  7. Letakkan tangan anda sebatas pergelangan tangan diatas meja.
  8. Tangan yang tidak digunakan diletakkan diatas pangkuan.
  9. Duduk dengan tegak (tidak membungkuk dan tidak menyandar).
  10. Gunakan alat makan sesuai dengan fungsinya.
  11. Bila tidak mengerti tanyakan pada pelayan / teman.
  12. Gunakan alat makan yang letaknya bagian luar lebih dahulu, yaitu yang terluar dari posisi piring (karena posisi alat makan sudah diatur sesuai waktu dan jenis hidangan).
  13. Bawalah makanan dari piring ke mulut. Artinya, Anda tidak dibenarkan untuk membungkukkan badan.
  14. Kunyah makanan dengan tenang, tidak berbunyi atau mengecap.
  15. Menelan makanan / minuman dengan tenang (jangan berbunyi).
  16. Tidak berbicara bila masih ada makanan dalam mulut.
  17. Letakkan sendok, garpu dan pisau pada posisi jam empat untuk menyatakan selesai makan. (untuk salad dan dessert garpu/sendok mengarah pada posisi jam tujuh dalam keadaan terbuka).
  18. Lipatlah serbet seadanya dan letakkan pada bagian kiri.
  19. Keluarlah dari sisi sebelah kanan kursi dan dahulukan orangtua / wanita pada saat meninggalkan tempat.
  20. Doronglah kursinya kembali, masukkan kebawah meja baru meninggalkan tempat.
Tata Cara Makan (Eating Etiquette) Ala barat
  • Roti dimakan dengan cara disobek, setelahnya baru dioles mentega (jangan menjilat mentega jika terlanjur terkena tangan, usaplah dengan serbet).
  • Ketika makan sup gunakan sendok yang paling besar, cara menyendok sup mengarah keluar (menjauhi kita) dan melewati bibir mangkuk sup. ini dimaksudkan agar sup tidak tumpah berceceran.
  • Ketika main course (biasanya daging/steak) gunakan garpu sebagai penahan daging ketika dipotong ditangan kiri, sementara pisau untuk dipotong ditangan kanan. menyuap dengan garpu ditangan kiri (biasanya hal ini wajib di eropa, tetapi di amerika ketika makanan telah dipotong boleh disuap dengan tangan kanan ataupun menggunakan sendok)
  • Ambilah (suaplah) hidangan sedikit, karena anda akan bercakap selama jamuan makan.
  • Katupkan mulut sewaktu makan.
  • Telanlah makanan yang ada di mulut sebelum anda menjawab pertanyaan atau memberi komentar.
  • Anda boleh meminta makanan yang jauh kepada kawan anda (wlalaupun sebenarnya tuan rumah telah mengatur posisinya agar mudah dijangkau).
  • Jangan memberikan pertanyaan kepada kawan yang baru saja menyuap, juga kepada yang sedang mengedarkan makanan.
  • Setelah dessert dihidangkan, pelayan akan menawarkan anda secangkir kopi atau teh. katakan "tidak, terimakasih" jika perut anda sudah kenyang. Jika masih sanggup boleh minta.
  • Setelah pelayan menuangkan kopi mereka akan menawarkan susu (atau lemon jika pesanan anda teh), katakan iya bila anda menyukainya.
  • Jangan berkumur-kumur.
  • Perhatikan letak siku pada saat makan (siku tidak menempel pada mulut meja).
  • Tidak menggunakan jari untuk melepas makanan dari garpu.
  • Jangan menumpuk piring.
  • Tidak menggunakan tusuk gigi didepan tamu.
Tata Cara Makan Jamuan Prasmanan (Buffet)
  • Kendati buffet, hidangan harus tetap menuruti "hukum jamuan makan", yakni berurutan dari pembangkit selera, sup, hidangan utama, hingga hidangan penutup.
  • Mengambil hidangan step by step, sambil menjauhi meja prasmanan, karena ini memang standing party.
  • Menikmati hidangan sambil berdiri, atau duduk di meja sekalipun, disarankan jangan mengambil makanan berlebihan.
  • Karena suasana informal, disarankan menyambangi meja prasmanan berulang kali daripada menumpuk makanan di piring.
  • Jangan mencampur segala hidangan, semisal appetizer, dessert, dan hidangan utama ke dalam satu piring.
  • Batasi nafsu makan Anda. Jangan berpikiran ingin menyantap semuanya, meskipun makanan yang disajikan amat memancing selera. Betapa pun Anda harus dapat menjaga image.
Table Manner Syariah

Islam pun mengajarkan tata krama yang baik dalam menyantap hidangan, tertulis dalam kitab suci Al Quran yang mengajarkan tata krama yang baik ketika bersantap.

''Hai manusia, makanlah makanan yang halal lagi baik yang terdapat di muka bumi ini secara baik-baik, dan tidak berlebihan'' (QS 2:168).

Dalam table manner syariah, yang diperlukan dalam acara formal, beberapa cara diadaptasi dari table manner ala barat, dan yang lainnya disesuaikan sesuai syariah Islam, yaitu sbb:. 
  • Apa yang membedakan table manner internasional dengan table manner syariah? Salah satu perbedaaan yang cukup mencolok adalah pelayanan, penyajian, dan cara makan pada table manner syariah dilakukan dari sisi kanan.
  • Jangan lupa berdoa sebelum menyantap makanan, tidak perlu khawatir, table manner syariah sudah pasti hanya menyediakan makanan halal.
  • Pada jamuan makan Internasional, tamu akan memotong makanan terlebih dahulu dengan posisi pisau di sebelah kanan dan garpu di sisi kiri. Sementara pada etiket makan syariah, setelah tamu memotong makanannya, posisi pisau yang semula di tangan kanan, dipindah ke tangan kiri, sementara garpu di kanan. Setelah itu, baru makan dengan tangan kanan (jadi potonglah dulu semua makanan anda, sehingga setelah memotong tinggal memakannya). Rasulullah bersabda kepada Umar bin Salamah, “Wahai anak muda, sebutlah nama Allah dan makanlah dengan tangan kananmu serta makanlah apa yang di dekatmu.” (Muttafaq ’alaih).
  • Jangan duduk menyandar. Rasulullah bersabda; “Aku tidak makan sambil bersandar”. (HR. Al-Bukhari).
  • Tidak meniup minuman yang panas. Ibnu Abbas menuturkan, “Bahawasanya Nabi melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya.” (HR. At-Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al-Albani).
  • Makanlah secukupnya, jangan berlebih-lebihan. Rasulullah bersabda, “Tiada tempat yang lebih buruk yang dipenuhi oleh seseorang daripada perutnya. Cukuplah bagi seseorang beberapa suap saja untuk menegakkan tulang punggungnya; jikapun terpaksa, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk bernafas.” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani).
  • Table manner syariah juga tidak menyediakan asbak. Artinya, tamu tidak diperkenankan untuk merokok. Dan yang terpenting, semua makanan dalam table manner syariah merupakan makanan halal. Jadi, jangan harap ada minuman beralkohol.
  • Tata letak piranti makan pada table manner syariah mengadopsi etiket makan ala Barat. Hanya saja dalam table manner syariah, gelas hanya ada satu yaitu untuk air putih. Sedangkan pada table manner internasional, biasanya menyediakan tiga buah gelas (untuk air putih, minuman beralkohol atau jus).
Semoga bermanfaat.
Palembang, 20 Nov 2014

Tour atau Travel?


Tour dan Travel merupakan dua kata yang tidak asing lagi bagi masyarakat kita, khususnya mereka yang tinggal di daerah perkotaan. Sebenarnya Tour dan Travel merupakan dua aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari manusia karena manusia merupakan makhluk yang bergerak dan selalu berpindah-pindah tempat. Bahkan sejak jaman Nabi Adam hingga Bryan Adam kini, dua aktifitas ini tetap eksis meskipun dilakukan dengan motivasi yang berbeda beda.

Di era globalisasi saat ini, Tour dan Travel telah menjadi kebutuhan primer bagi sebagian masyarakat. Diantara motivasinya yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup baik dari segi materi (mencari nafkah) maupun non materi (belajar, liburan). Namun dari dua kata ini, masyarakat sering latah dalam membedakan arti dan definisinya. Sehingga masyarakat tidak bisa membedakan mana yang dimaksud dengan Tour dan mana yang dimaksud dengan Travel.

Sering terjadi di lapangan ketika seseorang yang merencanakan sebuah liburan di akhir tahun mereka sering menyebutnya dengan Traveling, memang penggunaan kata tersebut tidak salah karena mereka akan melakukan sebuah perjalanan, tapi kata tersebut kurang tepat, karena jika dilihat dari motivasinya yaitu untuk jalan-jalan, berekreasi, dan bersenang-senang maka kegiatan tersebut harus disebut dengan kegiatan Tour atau Touring.

Dibawah ini akan saya analogikan secara singkat mengenai perbedaan antara Tour dan Travel :
Travel, dalam kamus Bahasa Inggris berarti perjalanan atau bepergian secara umum dengan berbagai motivasi, sebagai contoh Pak Muhidin melakukan perjalanan dari tempat asalnya ke kota lain pada pagi hari dan kembali ke rumahnya pada sore hari untuk bekerja ayu mencari nafkah. Perjalan tersebut dilakukan secara rutin pada setiap hari kerja, demikian pula mahasiswa UNSRI yang pergi dari rumahnya untuk mengikuti perkuliahan dari Palembang ke kampus Indralaya di Kabupaten Ogan Ilir dengan jarak lebih kurang 32 km.

Pak Muhidin dan mahasiswa tersebut melakukan perjalanan biasa untuk bekerja atau kuliah, mereka pergi dengan busana seragam kantor dan membawa tas berisi perlengkapan pribadi termasuk alat tulis kantor dan sebagainya, demikian pula mahasiswa membawa buku atau laptop guna kelancaran kuliah.
Tour, adalah suatu perjalanan dengan motivasi untuk bersenang-senang dilakukan pada hari libur atau masa cuti, mengunjungi tempat-tempat rekreasi atau objek wisata dan lain-lain. Mereka yang melakukan kegiatan ini biasanya berbusana aneka ragam, memakai topi lebar, kcamata berwarna dan pada lehernya tergantung sebua kamera dan ponsel, membawa tas kecil berisi peta dan berosur serta sedikit perlengkapan pribadi termasuk obat ringan dan kosmetik.

Kegiatan perjalanan untuk bersenang-senang dalam bahasa Sansekerta adalah Pariwisata atau biasa disingkat Wisata dan orang yang berwisata disebut Wisatawan (Tourist). Berwisata atau tour dapat dilakukan dengan cara melaksanakan sendiri atau bersama-sama, cara lain yaitu dengan menggunakan jasa Biro Perjalanan Wisata atau Tour Operator.

Dari uraian tersebut dapat diketahui kedua aktifitas tersebut pada dasarnya sama-sama melakukan perjalanan, hanya saja motivasinya berbeda. Jadi, Tour sudah termasuk Travel, tapi Travel belum tentu Tour.
Bagaimana teman-teman, apakah kamu sudah merencanakan Tour di akhir tahun ini?

Ditulis oleh Cek Noer
Palembang, 19 November 2014

Senin, 03 November 2014

The Halal Tourism




Apa itu Wisata Syariah atau Halal Tourism? 
Wisata Syariah atau Halal Toursim adalah salah satu sistem pariwisata yang di peruntukan bagi wisatawan Muslim yang pelaksanaanya mematuhi aturan Syariah. Dalam hal ini hotel yang mengusung prisip syariah tidak melayani minuman beralkohol dan memiliki kolam renang dan fasilitas spa terpisah untuk pria dan wanita. Peluncuran wisata syariah bertepatan dengan kegiatan Indonesia Halal Expo (Indhex) 2013 & Global Halal Forum yang digelar pada 30 Oktober-2 November 2013. Peluncuran ini dilakukan oleh Esthy Reko Astuti, Dirjen Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf. Kemenparekraf menetapakan sembilan destinasi wisata syariah di Indonesia. Sembilan destinasi tersebut, di antaranya Sumatera Barat, Riau, Lampung, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Lombok, dan Makassar. Diharapkan, dengan diluncurkannya wisata syariah ini dapat menjadikan Indonesia destinasi yang ramah bagi turis Muslim. Bukan hanya destinasi wisata, fasilitas yang menunjangnya harus sesuai standar halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Wisata Syariah Bukan Hanya Wisata Ziarah 
Berbicara tentang wisata syariah bukan hanya wisata ke tempat-tempat wisata religi atau ziarah saja, melainkan lebih ke pada pelaksanaanya yang mengedepankan  pelayanan berbasis standar halal umat muslim, seperti  penyedian makanan halal dan tempat ibadah. Informasi mesjid terdekat, dan tidak adanya minuman beralkohol di hotel tempat wisatawan menginap. Indonesia sebenarnya sudah lama bisa menjadi destinasi wisata syariah, seperti Malaysia atau negara-negara Timur Tengah. Sayang, kurangnya promosi dari pelaku industri wisata menyebabkan perkembangan wisata syariah tersendat. Kemenparekraf pun akan melakukan pelatihan dan sosialisasi mengenai wisata syariah pada empat jenis usaha pariwisata, yaitu hotel, restoran, biro perjalanan, dan spa. Kemenparekraf turut melakukan sosialisasi dengan organisasi-organisasi  pelaku pariwisata di Indonesia, misalnya Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) dan Association of the Indonesia Tours and Travel (ASITA).

Dalam hal sertifikasi halal dalam produk pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI meyakinkan bahwa wisata syariah akan menjadi pilihan hidup masyarakat dunia.

Bukan Hanya Untuk Wisatawan Muslim 
Wisata syariah mengedepankan produk-produk halal dan aman dikonsumsi turis Muslim. Namun, bukan berarti turis non-Muslim tidak bisa menikmati wisata syariah. Bagi turis Muslim, wisata syariah adalah bagian dari dakwah. Bagi yang non-Muslim, wisata syariah dengan  produk halal ini adalah jaminan sehat. Karena pada  prinsipnya, implementasi kaidah syariah itu berarti menyingkirkan hal-hal yang membahayakan bagi kemanusiaan dan lingkungannya dalam produk maupun  jasa yang diberikan, dan tentu memberikan kebaikan atau kemaslahatan secara umum, sesuai dengan misi Risalah Islamiyah yang bersifat Rahmatan Lil- ‘Alamin. Sistem syariah, mengajarkan manusia hidup tenang, aman dan sehat, seperti tidak menyediakan minuman beralkohol, hiburan yang jauh dari kemaksiatan dan keamanan dalam sistem keuangan.

Potensi Pasar Yang Besar 
Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan wisata syariah mengingat sebagian besar penduduknya adalah Muslim dan adanya faktor pendukung seperti ketersediaan produk halal. Indonesia yang mayoritas  penduduknya  beragama Islam, secara alami  budayanya telah menjalankan kehidupan  bermasyarakat yang Islami, sehingga di sebagian besar wilayahnya yang merupakan destinasi wisata telah ramah terhadap Muslim Traveller.

Terkait kebutuhan umat muslim dunia, dari 6,8 milyar lebih  penduduk dunia, tercatat tidak kurang dari 1,57 milyar atau sekitar 23% adalah muslim. Bahkan di Indonesia,  penganut Islam diperkirakan mencapai angka 203 juta  jiwa atau sekitar 88,2% dari jumlah penduduk. Hal ini merupakan potensi bagi pengembangan wisata syariah, misalnya dengan menciptakan paket-paket wisata syariah di destinasi pariwisata Indonesia. Menurut penelitian dari Crescentrating, pengeluaran wisatawan muslim dalam suatu perjalanan wisata sangat tinggi, dapat dibayangkan uang yang dihabiskan wisatawan muslim di dunia pada tahun 2011 mencapai 126 milyar dolar AS atau setara Rp 1.222,1 Triliun. Angka ini dua kali lebih besar dari seluruh uang yang dikeluarkan oleh wisatawan Cina yang mencapai 65 miliar dolar AS atau setara Rp 630 Triliun. Target kita wisatawan dari Timur Tengah, Afrika Selatan, Asia, China, India, dan Eropa.

Menurut Dirjen Pemasaran Pariwisata, Esthy Reko Astuti, untuk memenuhi kebutuhan tersebut pemerintah mencoba mengembangkan dan mempromosikan usaha jasa di  bidang perhotelan, restoran, biro perjalanan wisata, dan spa di 12 destinasi wisata syariah di Indonesia antara lain Aceh, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, NTB serta Sulawesi Selatan. Keduabelas destinasi tersebut merupakan proyek  percontohan dan tidak menutup kemungkinan diperluas ke destinasi lainnya di Indonesia.


Malaysia Lebih Dulu 
Meski Indonesia adalah negara dengan jumlah Muslim terbesar di dunia, wisata syariah yang dapat mengakomodir dan menarik turis-turis muslim dari penjuru dunia baru saja diluncurkan. Berbeda dengan Malaysia, yang sudah lebih dulu melakukannya. Malaysia sudah membangun konsep wisata syariah tersebut sejak 2006, bahkan juga sudah  punya Direktorat Jenderal Wisata Syariah sejak 2009. Ini membuat program wisata syariah mereka lebih terpadu sehingga lebih terkoordinasi. Malaysia saat ini menjadi tiga besar tujuan wisata syariah dunia bersama dengan Turki dan Uni Emirat Arab. Di Indonesia saat ini, baru ada dua hotel yang mendapatkan sertifikat atau rekomendasi dari DSN. Sementara, Malaysia sudah mempunyai ratusan hotel bersertifikat halal dari majelis ulama setempat. Ada 273 hotel bintang 3-5, 53 hotel  bintang 1 dan 2. 

Author : Ikhsan Arby
Edited by : Cek Noer
Palembang, Nov 3, 14

Ngobeng Yuk!




Ngobeng ... ternyata kata ini tidak begitu dikenal oleh sebagian besar masyarakat Palembang. Bagaimana tidak, ditengah pesatnya arus globalisasi, menjadikan ngobeng kian luntur dimakan masa. Sebuah tradisi warisan nenek moyang yang memiliki nilai flosofis yang tinggi kini terhempas oleh akulturasi budaya ‘datangan’. Sehingga banyak dari masyarakat Palembang, khususnya di kalangan anak muda masih merasa asing dengan tradisi ini.

Ngobeng adalah salah satu tradisi kental masyarakat Palembang dalam menjalani kebersamaan, tradisi ini biasa dilakukan pada saat ada acara sedekahan (kendurian), pernikahan dan lain sebagainya.

Ngobeng sendiri dilakukan dengan cara bersusun berdiri secara shaf, dengan mengoper makanan/hidangan ke tempat makan acara sedekahan. Maksudnya dari satu orang ke orang berikutnya. Tujuannya agar makanan cepat sampai ke tempat yang disediakan dan beban orang yang mengangkat makanan akan lebih ringan. Akan tetapi ngobeng hanya bisa kita temui di tempat acara sedekahan yang tamunya makan secara hidangan (duduk lesehan, satu hidangan 8 orang). Sayangnya adat ini sekarang sedikit sekali yang menggunakanya, lama-lama adat ini akan hilang, karena masyarakat Palembang asli sendiri lebih cenderung menggunakan prasmanan.

Konsep Nobeng/Ngidang berdasarkan susunan nya ada 2 jenis yaitu :

1. Ngobeng Biasa Untuk makan orang 8 dalam satu hidangan (Seperti Diuraikan di atas)

Ngobeng biasa biasanya dilakukan pada saat sedekahan (kenduri) dimana di dalam nya ada iwak/lauk dan pulur (yang terdiri dari sayur, sambal & buah-buahan) dan yang menjadi tengah/center dari obengan ini adalah dulang yang terbuat dari kayu yang berisi nasi baik itu nasi putih atau nasi minyak, saat penyajian makanan ini pun di lakukan estafet oelh beberapa orang sehingga tidak terlalu berat, yang unik lagi pada saat sebelum makan ada orang yang berkeliling yang memberikan teko dan baskom yang di gunakan untuk cucian tangan.

2. Ngobeng Panjang yang biasa lebih dari 8 orang (Disebut Juga Kambangan)

Ngobeng Panjang/ Kambangan biasanya di pakai untuk acara perayaan pernikahan dan bebebrapa acara lainnya di mana yang duduk di sana lebih dari 8 orang, dan di tengahnya ada perlengkapan seperti kemplang tunjung, dan beberapa jenis makanan lainnya yang sering di sebut dengan Botekan. dan di tengah-tengah juga berdiri beberapa orang gadis biasanya 3 atau 4 orang yang bertugas untuk melayani para tamu undangan.

Ngobeng di Griya Agung

Pada awal tahun 2011 lalu, tradisi yang nyaris hilang ini muncul di Griya Agung -Rumah Dinas Gubernur Sumsel di Jl. Demang Lebar Daun, Palembang. Beberapa pegawai di kediaman dinas ini terlihat sibuk membentangkan kain telapak meja ke lantai, dimana di dalamnya ada iwak/lauk dan pulur (yang terdiri dari sayur, sambal & buah-buahan) dan yang menjadi tengah/center dari obengan ini adalah dulang yang terbuat dari kayu yang berisi nasi minyak, saat penyajian makanan ini pun di lakukan estafet oleh beberapa orang sehingga tidak terlalu berat, yang uniknya lagi pada saat sebelum makan ada orang yang berkeliling yang memberikan teko dan baskom, yang digunakan untuk cucian tangan.

Tidak kurang terdapat 70 tempat yang disediakan. Biasanya, untuk satu tempat ngobeng porsinya untuk delapan orang undangan. Tak terkecuali Gubernur Sumsel Ir. H. Alex Noerdin SH dan beberapa pejabat lainnya duduk lesehan mengeliling hidangan dan makan malam bersama.

Kebersamaan yang komunikatif benar-benar kental saat menyantap menu kuliner yang disajikan. Dimana satu sama yang lain saling menawarkan lauk yang ada dihadapannya ke orang diseberangnya. Begitu pun sebaliknya. "Tradisi ini nyaris hilang, jadi kita upayakan untuk dihidupkan kembali," ujar Bapak Alex Noerdin.

Benar saja, beberapa tamu asal luar Palembang yang dipersilahkan masuk ruang VIP ini terkejut dengan pola hidangan yang sudah disiapkan. Namun beberapa warga yang asli Palembang yang merindukan cara makan hidangan seperti ini, seolah menyegarkan kembali kehidupan di masa kecil atau di zaman orang tua sebelumnya.

"Orang sekarang makan ala Francis, makan dan minum berdiri. Kalau makan seperti ini mengikuti sunah Rasulullah," kata H. Ahmad Hanafi (56) yang hadir di acara tersebut.

Nah, banyak sekali pelajaran berharga dari tradisi ngobeng ini. Diantaranya yaitu terjalinnya keakraban antar tamu undangan, yang muda mempersilahkan kepada yang lebih tua untuk mengambil makanan terlebih dahulu, dan mengasah sifat down to eart (kerendahan hati) karena duduknya lesehan, serta turut serta dalam melestarikan budaya Palembang itu sendiri.

 
Nganggung - Bangka Belitung


Sebenarnya tradisi makan berjamaah seperti ini tidak hanya dimiliki oleh masyarakat Palembang, diantaranya yaitu tradisi dari Bangka Belitung yang disebut Nganggung. Tapi tentunya, ngobeng memiliki ciri khas tersendiri dari yang lainnya. Nah, bagaimana teman-teman, apakah kamu tertarik untuk ikut ngobeng??

Cek Noer
Palembang, 3 November 2014