Aku punya rahasia! |
Qonita : Bonjour!
Hasna : Bonjour, Mademoiselle Qonita! Comment ça va?
Qonita : Ça va bien, merci. Et toi?
Hasna : Bien..
Hasna : Bonjour, Mademoiselle Qonita! Comment ça va?
Qonita : Ça va bien, merci. Et toi?
Hasna : Bien..
Ada yang tau bahasa apa di atas? Atau anda bisa
menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia? Yap, that’s French guys, bahasa
Perancis. Tapi kali ini kita tidak akan membahas mengenai bahasa Perancis,
melainkan kita akan membahas suatu rahasia yang menarik dan unik.
Perancis merupakan negara yang terkenal dengan Menara
Eiffel yang eksotis lagi romantis, negara yang sebagian besar penduduknya
berpaham sekuler lagi atheis, dan negara yang paling dicinta oleh para
fashionist maupun feminis.
Negara yang beribukotakan Paris ini tenyata
menyimpan sebuah rahasia yang tidak banyak diketahui oleh orang-orang Indonesia
bahkan di dunia. Mau tau apa itu? Baca terus sampai habis.
Oke, kali ini kita akan menelusuri salah satu
kota cantik yang ada di Perancis, tentunya bukan Paris. Tapi kali ini kita akan
ke sebuah kota yang bernama Bordeaux City. Nah dibawah ini profil
singkat mengenai Bordeaux City.
Bordeaux City adalah adalah ibukota dari suatu propinsi di Perancis
yang bernama Bordeaux. Bordeaux City adalah sebuah kota pelabuhan yang terdapat
di sungai Garonne, yang berada di sebelah barat daya Perancis dan berbatasan
langsung dengan Spanyol. Pusat kotanya berada di barat dan selatan sungai
Garonne. Bordeaux City merupakan ibukota dari wilayah Aquitaine.
Kota Bordeaux yang penduduknya disebut
Bordelais ini dulunya dikenal sebagai kota Sleeping Beauty (kota tidur), namun
setelah mantan Perdana Menteri Alain Juppe, membangkitkannya menjadi kota
yang anggun, memulihkan arsitektur neoklasik, membangun area
pedestrian dan menerapkan sistem transportasi publik berteknologi tinggi,
kini Bordeaux sudah tidak pernah tidur lagi. Kini kota Bordeaux telah menjadi
kota metropolitan terbesar ke enam di Perancis. Bordeaux City
kini sering disebut sebagai “Little Paris”.
Bordeaux City diklasifikasikan sebagai
"Kota Seni dan Sejarah", dimana terdapat 362 monumen bersejarah
di dalam kota ini. Banyak bangungan bersejarah yang membuat serasa kembali ke
zaman Romawi. Tak ada gedung pencakar langit di kota ini. Di Perancis,
kota yang memiliki bangunan bersejarah lebih banyak dari Bordeaux hanya Paris.
Bordeaux telah tertulis di dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO sebagai
sebuah perotaan dengan arsitektur yang luar biasa.
Iklim Bordeaux disebut iklim laut dengan suhu
rata-rata pada musim dingin adalah 6.53 derajat Celcius dan suhu rata-rata pada
musim hangat adalah 19.51 derajat Celcius. Hujan salju sangat jarang terjadi di
sini, biasanya hanya terjadi sekali dalam tiga tahun.
Sejak ribuan tahun yang lalu, kawasan
Bordeaux ini dapat berhubungan dengan berbagai pelabuhan penting di Eropa
melalui sungai Garonne dan sungai Dordogne. Kedua sungai tersebut bermuara di
Samudra Atlantik. Bordeaux City sejak seribu tahun lalu telah menjadi salah
satu kota niaga tersibuk di Perancis dengan wine sebagai komoditas utama yang
diperdagangkan. Secara total 14% wine asal Perancis dihasilkan oleh provinsi
ini. Bordeaux mendapat predikat sentra produksi wine dimana 80% perdagangan
wine di seluruh dunia berasal dari Bordeaux ini.
Letak posisi Bordeaux yang secara geografis
berada tepat di tengah antara kutub utara dan kutub selatan membuat kontur
tanah mendukung iklim yang cocok untuk pertumbuhan beragam varietas
tanaman anggur utama. Kandungan tanah di berbagai kawasan penghasil wine
Bordeaux yang beragam membuat rasa wine yang dihasilkan berbeda-beda.
Lalu apakah
yang menjadi rahasia dari Bordeaux City?
Yaitu terletak
pada Pont Jacques Chaban-Delmas.
Nama apakah it?
Pont Jacques Chaban-Delmas adalah nama sebuah jembatan di
Bordeaux City. Jembatan ini mulai dibangun pada 2009 dan selesai pada 2012
kemudian di buka pada 15 Maret 2013. Jembatan ini memiliki panjang 575 m (1.886 kaki), lebar 32 m
(105 kaki) ke
45 m (148 kaki), tinggi 77 m
(253 kaki), dan panjang rentang 110 m (360 kaki) serta terbuat dari bahan baja dan
beton. The Pont Jacques Chaban-Delmas
adalah vertikal-angkat
jembatan di atas sungai Garonne di Bordeaux, Perancis.
Diresmikan pada 16
Maret 2013 oleh Presiden François
Hollande dan Alain
Juppé, walikota Bordeaux. Pada 2013, jembatan ini
merupakan jembatan terpanjang vertikal-angkat di Eropa. Untuk
menghormati Jacques Chaban-Delmas, mantan Perdana Menteri
Perancis dan mantan walikota Bordeaux, maka jembatan ini diberi
nama Pont Jacques Chaban-Delmas.
Lalu rahasia apa yang tersimpan
dari jembatan ini? Pasti anda akan berfikir bahwa jembatan ini merupakan salah
satu jembatan tercanggih di dunia, benar. Jembatan ini memiliki hidrolik yang
dapat mengangkat bagian tengah jembatan, sehingga ketika ada kapal berukuran
besar yang akan melintasi jembatan ini, bagian tengahnya akan naik ke atas, dan
akan kembali turun seperti semula setelah kapal berlalu. Waah, andai Jembatan
Suramadu bisa seperti ini, pasti Indonesia tambah kece dimata dunia.
Kagum dengan kecanggihan yang
dimiliki negara lain? Wajar! Di abad ke 21 ini, dunia semakin canggih, semua
yang awalnya tak mungkin bisa saja terjadi. Andai kita bisa berteleportasi ke
100 tahun yang akan datang, seperti apa ya Indonesia nantinya? Apakah better
atau worse? No body knows.
Nah sekarang saya akan
mengajak teman-teman menelusuri Kota Palembang – Sumatera Selatan. Menikmati
Pempek Kapal Selam di pinggir Sungai Musi sambil memandangi kerlap kerlip
cahaya LED yang menghiasi Jembatan AMPERA ibarat memandang Golden Gate di San
Francisco. Hehe
AMPERA Masa Kini - Palembang |
Golden Gate Bridge - San Francisco |
AMPERA, engkau sungguh mempesona.
Andai engkau bisa naik turun seperti dulu....! Apa? Jembatan AMPERA bisa naik
turun? Maksudnya?
Yap, Jembatan AMPERA is
the fenomenal bridge in the last decade. Jembatan yang pernah tersohor sebagai
jembatan terpanjang Se-Asia Tenggara ini menjadi saksi bisu dari cinta dan ‘welas
asih’nya The Founding Father (Ir. Soerkarno) terhadap
masyarakat Palembang.
Jembatan ini mulai dibangun pada April 1962, atas
prakarsa Sang Proklamator (Ir. Soekarno). Dalam pembangunannya, pribumi tidak
mengerjakannya sendiri, melainkan ada campur tangan pihak asing yang turut
menyokong baik dalam pendanaan maupun tenaga ahli (Jepang).
Memiliki panjang 1.177 meter, lebar 22 meter,
tinggi11,5 meter, berat 944 ton dan tinggi menara 63 meter. Jembatan ini masih
berdiri kokoh walau sudah berapa kali mengalami benturan. Pernah
diramalkan bahwa jembatan ini akan hancur pada tahun 2008, namun hantaman
tersebut tidak mampu mengalahkan kerasnya proyek ini seperti kerasnya semangat para
pendirinya.
Pada masa muda-nya,
bagian tengah Jembatan Ampera dapat di angkat ketika ada kepal besar akan
melintasi Jembatan ini. Namun, pada tahun 1970, aktivitas ini dihentikan
mengingat lalu lintas kendaraan pada saat itu semakin padat Hingga di usianya
yang ke 52 tahun, jembatan ini masih menjadi Land Mark di Bumi Sriwijaya
walau ketenarannya mulai disaingi oleh jembatan-jembatan lain yang lebih
melirik dunia.
Jelas sudah apa yang menjadi
rahasia dari judul di atas bahwa Palembang - Indonesia memiliki jembatan yang
sama canggihnya seperti Jembatan yang ada di Bordeaux City – Perancis. Bahkan,
Jembatan AMPERA jauh lebih canggih karena ia dibangun pada abad 20 yang mana
pada saat itu teknologi masih sangat terbatas. Hebat bukan? The Twin
Bridge : Jembatan yang mirip (hampir sama) namun berdiri pada
tempat dan masa yang berbeda.
Pont Jacques Chaban-Delmas - Bordeaux City |
Jembatan AMPERA Tempo Doeloe |
Wonderful
Indonesia!
Cek
Noer
Palembang, 22 November 2014
At
home – ditemani rintik hujan nan romantis.
Palembang, 22 November 2014