Kamis, 20 November 2014

Table Manner: Antara Etika dan Syariah



Makan memang lebih enak pakai sendok dan garpu atau bahkan tangan. Apalagi budaya Indonesia yang terbiasa menggunakan tangan saja. Sama seperti halnya Jepang dan Tiongkok yang bangga dengan cara makan menggunakan sumpit. Tapi, kita pun perlu tahu yang namanya tata krama di meja makan dalam kondisi formal (Table Manner). Sekarang pun sudah dikenal yang namanya Table Manner Syariah, yuk liat perbedaannya, tapi sebelum itu kita perlu tau dulu jenis-jenis jamuan makan Internasional.

Dalam jamuan makan internasional dikenal enam jenis istilah makan.
Yakni coffee morning, brunch, lunch, tea-time, cocktail, dan terakhir dinner.
  • Cofee Morning diadakan pada pagi hari, pukul 10.00-12.00.
  • Brunch alias breakfast lunch, diadakan antara waktu makan pagi hingga siang. Biasanya di atas jam sembilan, makanan disajikan prasmanan.
  • Lunch diadakan mulai pukul 11.30-17.00.
  • Tea-time biasanya acara minum teh yang diadakan pukul 14.30-17.00.
  • Sedangkan cocktail merupakan jamuan berdiri, yang diadakan sebelum makan malam. Yakni, antara pukul 18.00-19.00.
  • Dinner yaitu jamuan makan yang diadakan pada pukul 19.00.
Table Manner Ala Barat
  1. Memberi konfirmasi / jawaban undangan dan datang tepat waktu.
  2. Tidak membawa teman / anak kecil untuk acara resmi.
  3. Berpakaian rapih, bersih dan sesuai dengan jenis acara.
  4. Duduk pada tempat yang telah disiapkan (jangan duduk dulu sebelum tuan rumah, orang yang lebih tua, dan orang yang berpangkat lebih tinggi duduk).
  5. Bukalah serbet makan dan letakkan diatas pangkuan.
  6. Makanlah setelah semua tamu sudah mendapat hidangan.
  7. Letakkan tangan anda sebatas pergelangan tangan diatas meja.
  8. Tangan yang tidak digunakan diletakkan diatas pangkuan.
  9. Duduk dengan tegak (tidak membungkuk dan tidak menyandar).
  10. Gunakan alat makan sesuai dengan fungsinya.
  11. Bila tidak mengerti tanyakan pada pelayan / teman.
  12. Gunakan alat makan yang letaknya bagian luar lebih dahulu, yaitu yang terluar dari posisi piring (karena posisi alat makan sudah diatur sesuai waktu dan jenis hidangan).
  13. Bawalah makanan dari piring ke mulut. Artinya, Anda tidak dibenarkan untuk membungkukkan badan.
  14. Kunyah makanan dengan tenang, tidak berbunyi atau mengecap.
  15. Menelan makanan / minuman dengan tenang (jangan berbunyi).
  16. Tidak berbicara bila masih ada makanan dalam mulut.
  17. Letakkan sendok, garpu dan pisau pada posisi jam empat untuk menyatakan selesai makan. (untuk salad dan dessert garpu/sendok mengarah pada posisi jam tujuh dalam keadaan terbuka).
  18. Lipatlah serbet seadanya dan letakkan pada bagian kiri.
  19. Keluarlah dari sisi sebelah kanan kursi dan dahulukan orangtua / wanita pada saat meninggalkan tempat.
  20. Doronglah kursinya kembali, masukkan kebawah meja baru meninggalkan tempat.
Tata Cara Makan (Eating Etiquette) Ala barat
  • Roti dimakan dengan cara disobek, setelahnya baru dioles mentega (jangan menjilat mentega jika terlanjur terkena tangan, usaplah dengan serbet).
  • Ketika makan sup gunakan sendok yang paling besar, cara menyendok sup mengarah keluar (menjauhi kita) dan melewati bibir mangkuk sup. ini dimaksudkan agar sup tidak tumpah berceceran.
  • Ketika main course (biasanya daging/steak) gunakan garpu sebagai penahan daging ketika dipotong ditangan kiri, sementara pisau untuk dipotong ditangan kanan. menyuap dengan garpu ditangan kiri (biasanya hal ini wajib di eropa, tetapi di amerika ketika makanan telah dipotong boleh disuap dengan tangan kanan ataupun menggunakan sendok)
  • Ambilah (suaplah) hidangan sedikit, karena anda akan bercakap selama jamuan makan.
  • Katupkan mulut sewaktu makan.
  • Telanlah makanan yang ada di mulut sebelum anda menjawab pertanyaan atau memberi komentar.
  • Anda boleh meminta makanan yang jauh kepada kawan anda (wlalaupun sebenarnya tuan rumah telah mengatur posisinya agar mudah dijangkau).
  • Jangan memberikan pertanyaan kepada kawan yang baru saja menyuap, juga kepada yang sedang mengedarkan makanan.
  • Setelah dessert dihidangkan, pelayan akan menawarkan anda secangkir kopi atau teh. katakan "tidak, terimakasih" jika perut anda sudah kenyang. Jika masih sanggup boleh minta.
  • Setelah pelayan menuangkan kopi mereka akan menawarkan susu (atau lemon jika pesanan anda teh), katakan iya bila anda menyukainya.
  • Jangan berkumur-kumur.
  • Perhatikan letak siku pada saat makan (siku tidak menempel pada mulut meja).
  • Tidak menggunakan jari untuk melepas makanan dari garpu.
  • Jangan menumpuk piring.
  • Tidak menggunakan tusuk gigi didepan tamu.
Tata Cara Makan Jamuan Prasmanan (Buffet)
  • Kendati buffet, hidangan harus tetap menuruti "hukum jamuan makan", yakni berurutan dari pembangkit selera, sup, hidangan utama, hingga hidangan penutup.
  • Mengambil hidangan step by step, sambil menjauhi meja prasmanan, karena ini memang standing party.
  • Menikmati hidangan sambil berdiri, atau duduk di meja sekalipun, disarankan jangan mengambil makanan berlebihan.
  • Karena suasana informal, disarankan menyambangi meja prasmanan berulang kali daripada menumpuk makanan di piring.
  • Jangan mencampur segala hidangan, semisal appetizer, dessert, dan hidangan utama ke dalam satu piring.
  • Batasi nafsu makan Anda. Jangan berpikiran ingin menyantap semuanya, meskipun makanan yang disajikan amat memancing selera. Betapa pun Anda harus dapat menjaga image.
Table Manner Syariah

Islam pun mengajarkan tata krama yang baik dalam menyantap hidangan, tertulis dalam kitab suci Al Quran yang mengajarkan tata krama yang baik ketika bersantap.

''Hai manusia, makanlah makanan yang halal lagi baik yang terdapat di muka bumi ini secara baik-baik, dan tidak berlebihan'' (QS 2:168).

Dalam table manner syariah, yang diperlukan dalam acara formal, beberapa cara diadaptasi dari table manner ala barat, dan yang lainnya disesuaikan sesuai syariah Islam, yaitu sbb:. 
  • Apa yang membedakan table manner internasional dengan table manner syariah? Salah satu perbedaaan yang cukup mencolok adalah pelayanan, penyajian, dan cara makan pada table manner syariah dilakukan dari sisi kanan.
  • Jangan lupa berdoa sebelum menyantap makanan, tidak perlu khawatir, table manner syariah sudah pasti hanya menyediakan makanan halal.
  • Pada jamuan makan Internasional, tamu akan memotong makanan terlebih dahulu dengan posisi pisau di sebelah kanan dan garpu di sisi kiri. Sementara pada etiket makan syariah, setelah tamu memotong makanannya, posisi pisau yang semula di tangan kanan, dipindah ke tangan kiri, sementara garpu di kanan. Setelah itu, baru makan dengan tangan kanan (jadi potonglah dulu semua makanan anda, sehingga setelah memotong tinggal memakannya). Rasulullah bersabda kepada Umar bin Salamah, “Wahai anak muda, sebutlah nama Allah dan makanlah dengan tangan kananmu serta makanlah apa yang di dekatmu.” (Muttafaq ’alaih).
  • Jangan duduk menyandar. Rasulullah bersabda; “Aku tidak makan sambil bersandar”. (HR. Al-Bukhari).
  • Tidak meniup minuman yang panas. Ibnu Abbas menuturkan, “Bahawasanya Nabi melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya.” (HR. At-Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al-Albani).
  • Makanlah secukupnya, jangan berlebih-lebihan. Rasulullah bersabda, “Tiada tempat yang lebih buruk yang dipenuhi oleh seseorang daripada perutnya. Cukuplah bagi seseorang beberapa suap saja untuk menegakkan tulang punggungnya; jikapun terpaksa, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk bernafas.” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani).
  • Table manner syariah juga tidak menyediakan asbak. Artinya, tamu tidak diperkenankan untuk merokok. Dan yang terpenting, semua makanan dalam table manner syariah merupakan makanan halal. Jadi, jangan harap ada minuman beralkohol.
  • Tata letak piranti makan pada table manner syariah mengadopsi etiket makan ala Barat. Hanya saja dalam table manner syariah, gelas hanya ada satu yaitu untuk air putih. Sedangkan pada table manner internasional, biasanya menyediakan tiga buah gelas (untuk air putih, minuman beralkohol atau jus).
Semoga bermanfaat.
Palembang, 20 Nov 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar