Ketika
mendengar kata proyek, apa yang ada di benak anda? Sebuah bisnis, konstruksi
bangunan atau Proyek Hambalang yang hingga kini terus menjadi kontroversi? Oke,
sekarang kita akan mengungkap sebuah mega proyek yang penuh misteri,
yaitu sebuah mega proyek yang tak pernah usai selama puluhan tahun.
Proyek
ini mulai dibangun pada April 1962, atas prakarsa Sang Proklamator. Dalam
pembangunannya, kita tidak mengerjakannya sendiri, melainkan ada campur tangan
pihak asing yang turut menyokong baik dalam pendanaan maupun tenaga ahli (Jepang).
Memiliki
panjang 1.177 meter, lebar 22 meter, tinggi11,5 meter, berat 944 ton dan tinggi
menara 63 meter. Proyek ini masih berdiri kokoh walau sudah berapa kali
mengalami benturan. Pernah diramalkan bahwa proyek ini akan hancur
pada tahun 2008, namun hantaman tersebut tidak mampu mengalahkan kerasnya
proyek ini seperti kerasnya
watak para pendirinya.
Pada
tahun keemasannya, proyek ini pernah melegenda hingga Se-Asia Tenggara. Karena
pada saat itu, belum ada negara tetangga yang mampu membangun proyek sebesar
ini. Hingga di usianya yang ke 52 tahun, proyek ini masih menjadi Land Mark
di Bumi Sriwijaya walau ketenarannya mulai disaingi oleh proyek-proyek lain
yang lebih melirik dunia.
Meskipun
proyek ini telah diresmikan pada tahun 1965, artinya proyek ini dibangun selama
3 tahun. Namun, hingga saat ini sebagian putra daerah lebih suka
menyebutnya dengan PROYEK daripada JEMBATAN SOEKARNO atau pada tahun 1966, awal
mula rezim Orde Baru berganti nama menjadi JEMBATAN AMPERA (Amanat
Penderitaan Rakyat) hingga saat ini.
Pada
masa muda-nya, bagian tengah Jembatan Ampera dapat di angkat ketika ada
kepal besar akan melintasi Jembatan ini. Namun, pada tahun 1970, aktivitas ini
dihentikan mengingat lalu lintas kendaraan pada saat itu semakin padat.
Entah
mengapa stereotip PROYEK tidak pernah hilang dari para penganut lisan
nenek moyang dalam menyebutkan sebuah jembatan yang bernama AMPERA.Namun
ada sebuah cerita menarik tentang apa sebab Jembatan AMPERA disebut PROYEK.
Pada
masa pembangunan jembatan ini, di sekitar proyek terdapat tulisan “ADA PROYEK
MUSI”, hal ini untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa di sekitar Sungai
Musi sedang dilakukan pembangunan sebuah jembatan. Namun pada saat itu,
jembatan ini belum memiliki nama sampai tahun 1965. Sehingga masyarakat hanya
mengetahui bahwa jembatan tersebut bernama PROYEK MUSI. Penyebutan PROYEK MUSI
berlangsung selama 3 tahun. Sehingga, julukan melalui mouth to mouth
tersebut telah menempel di benak masyarakat dan sulit di hilangkan sekalipun
proyek tersebut telah memiliki nama, hingga saat ini.
AMPERA Sekarang |
AMPERA Sekarang |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar