Rabu, 15 Oktober 2014

Ladang Surgaku







Apa yang terlintas di benakmu ketika kau mendengar kata “Ayah” dan “Ibu”? Ayah, sesosok manusia yang kuat, tegas, dan sebagai pencari nafkah keluarga. Ibu, sesosok manusia yang lembut, penyabar, dan penuh kasih sayang.

Ya, itulah orang tua kita. Hebat bukan? Nah sekarang mari bersama-sama kita buat pertanyaan untuk mereka, “Apa kabar Yah? Apa kabar Bu?”. Pertanyaan yang pendek dan ringan di ucapkan namun mengandung banyak makna di dalamnya.

Sebagai seorang anak, jika ditanya. “Apakah kamu mencintai kedua orang tuamu?” Dengan spontan kita akan menjawab, “Pasti”. “Lalu pembuktian cinta kepada orang tua itu seperti apa sih?”. Akan ada yang menjawab, “Menuruti semua perintahnya, tidak membuat mereka susah, memberikan yang terbaik, dll.” Lalu seberapa besarkah cintamu kepada mereka?. Sebesar gunung-kah, atau sebesar jagat raya ini?

Kasih anak sepanjang papan kasih ibu sepanjang jalan. Kasih anak sepanjang koran kasih ayah sepanjang lautan. Artinya, kasih yang diberikan seorang anak belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kasih yang diberikan orang tua. Tak akan terbanding sampai kapanpun.

Mari kita baca dan renungi firman Allah, Dan Kami wasiatkan (perintahkan) kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah serta menyapihnya dalam dua tahun. Agar bersyukur kepada-Ku dan kepada kedua orangtua kalian. Hanya kepada-Ku lah kamu kembali.” (Q.S. Luqman: 14)

Hal ini juga dikuatkan oleh sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dia berkata : saya bertanya kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Amalan apa yang paling dicintai Allah? Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Shalat tepat pada waktunya, saya bertanya lagi  : kemudian apa lagi ? Nabi menjawab : berbakti kepada kedua orang tua. saya bertanya lagi : kemudian apa lagi ? Nabi menjawab : berjihad dijalan Allah.“ (HR.Bukhari dan Muslim)

Sahabat, sudah sejauh manakah kasih dan sayang yang telah kita berikan kepada mereka? Atau bahkan kita belum memberikan apa-apa kepada mereka? Yang telah mengasuh, menyusui, mendidik, menyekolahkan, memberikan pakaian, dll. Bisakah kita membayar lunas atas jasa-jasa mereka yang telah lalu? Tentu tidak akan pernah bisa.

Sahabat, mungkin kisah dibawah ini bisa menjadi renungan kita bersama bahwa kita harus memberikan kasih dan sanyang dalam porsi yang besar kepada kedua orang tua kita dibandingkan dengan orang lain.

Sebut saja namanya, Fulan. Fulan adalah seorang anak laki-laki yang hidup dalam serba berkecukupan. Baik dalam kasih sayang maupun materi. Apapun yang Fulan inginkan selalu dituruti kedua orang tuanya. Kemudian usia Fulan memasuki masa pubertas, lalu Fulan pun berkeinginan untuk memiliki seorang pacar. Beberapa bulan kemudian, Fulan memiliki seorang pacar. Suatu hari mama Fulan, meminta Fulan untuk mengantarkannya ke pasar. Namun Fulan selalu saja mencari alasan tidak bisa mengantarkan mama-nya ke pasar. Di lain waktu Fulan di telpon pacar-nya untuk mengajaknya jalan-jalan ke Mall, dengan secepat kilat Fulan beranjak pergi untuk mengantarkan pacarnya.

Sebut saja namanya, Fulanah. Fulanah baru saja memiliki seorang pacar. Sebagai pasangan baru, tentu dia ingin memberikan yang terbaik untuk pacarnya. Baik berupa kasih sayang maupun yang bersifat materi. Beberapa minggu lagi, pacar Fulanah akan berulang tahun. Dan sejak jauh-jauh hari Fulanah sudah memikirkan, kado spesial seperti apa yang akan ia persembahkan untuk pacarnya. Sampai-sampai Fulanah membuka –celengannya-  demi membelikan kado spesial untuk pacarnya. Dalam waktu yang sama, Ayah Fulanah sedang ditimpa musibah. Lalu ayah Fulanah mencoba untuk meminjam uang dengan Fulanah, dengan santai Fulanah menjawab tidak memiliki uang.

“Dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah satu seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, 'Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah menyayangi aku di waktu kecil'.” (QS. Al-Isra : 23-24)

Pesan-Pesan yang Terkandung dalam QS. Al-Isra’ ayat 23-24
  1. Mengesakan Allah SWT adalah pesan Tuhan yang paling penting.
  2. Berbakti kepada orang tua adalah salah satu sifat mengesakan Allah.
  3. Perintah agar berbakti kepada orang tua, derajatnya sejajar dengan perintah mengesakan Allah.
  4. Generasi muda dan orang tua sepatutnya membangun hubungan dengan landasan iman.
  5. Berbakti kepada orang tua, tidak disyaratkan bahwa orang tua harus muslim.
  6. Berbakti kepada orang tua harus dilakukan oleh seorang anak tanpa perwakilan.
  7. Berbakti bisa berarti mencintai, mendidik, menghargai, dan berkomunikasi dengan baik.
  8. Doa anak terhadap orang tua sangat mustajab.
  9. Orang tua harus mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang.
  10. Manusia harus menghargai para pendidiknya.
Sahabat, dapat dipastikan orang tua kita tidak akan pernah meminta balas jasa atas apa yang mereka berikan kepada kita. Mereka melakukan semuanya ikhlas karena cinta yang Allah hadirkan di hati-hati mereka. Tapi, yakinlah mereka sangat mengharapkan kita dapat memberikan yang terbaik buat mereka. Dapat menjadi anak yang membanggakan di dunia dan mengantarkan mereka ke surga Allah.

Sahabat, selagi orang tua kita masih hidup. Mari kita muliakan mereka seperti yang telah di jelaskan di dalam Alqur'an dan yang telah di contohkan oleh Rasulullah. Berbuat baik kepada kedua orang tua dengan harta, wibawa (kedudukan), dan bantuan fisik. Adapun setelah meninggal, maka cara berbaktinya adalah dengan:

1. Mendo’akan dan memohonkan ampunan bagi mereka.
2. Melaksanakan wasiat mereka.
3. Menghormati teman-teman mereka.
4. Memelihara hubungan kerabat orang tua.

Cek Noer
Palembang, 16 Oktober 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar