Assalamualaikum,
dears. Taqobbalallahu minna wa minkum. Selamat Idul Fitri 1435 H. Mohon Maaf
Lahir dan Batin. Alhamdulillah tahun ini kita masih dipertemukan Allah dengan Bulan
Ramadhan plus 1 Syawal dengan suka cita. Semua berseru bertakbir menyambut hari
nan fitri. Tapi gimana dengan keadaan saudara-saudara kita di Gaza yaa.
Jangankan untuk membeli baju baru. Mungkin memasak saja mereka tak sempat. Sungguh,
apa yang terjadi di Gaza sangat jauh berbeda dengan apa yang terjadi di negeri
kita. Disaat malam takbiran sebagian besar masyarakat kita keluar rumah untuk
menghadiri takbir keliling, pawai, atau apalah namanya, disertai dentuman
mercon dan kembang api. Disaat yang sama saudara-saudara kita sedang merasakan
kecemasan yang sangat. Bagaimana tidak, serangan meriam bisa saja tiba-tiba
menimpa mereka. Tak kenal waktu, tempat, maupun siapa saja yang akan menjadi
korbannya. Sekalipun itu anak-anak kecil yang tak berdosa.
So,
apa yang harus kita lakukan? Sebagai muslim yang baik. Bagi kita sebagai rakyat
sipil, no pemerintah atau militer yang tak memiliki kekuatan apa-apa. Doa dan sumbangan
materi-lah yang paling utama kita berikan kepada mereka. Rasanya tidak tega
jika kita harus bermewah ria, baik makanan, pakaian, dll sementara di negeri
seberang sana saudara-saudara kita sedang merana. Saya pun sampai tak sanggup
membayangkan seperti apa cara mereka merayakan Idul Fitri ini. Dengan tawa, senyuman
atau malah sebaliknya, kesedihan dan tangisan yang menyesakkan dada.
Pura
– Pura Rindu Ramadhan
Semua
pasti bersuka-cita kan dalam menyambut Idul Fitri? Masa’ enggak sih. Eiit, tapi
tunggu dulu. Denger-denger ada yang mau balas dendam nieh. Upps, balas dendam
apa yaa. Itu looh apa yang nggak bisa dilakukan pas puasa kini sudah bisa
dilakukan kembali setelah lebaran. Nah loooh. Memang ada hadist nya bahwa
selama bulan Ramadhan, syathon-syaithon besar sedang di belenggu. Tapi buka
berarti kehidupan di bulan Ramadhan bebas dari maksiat. Namun kadarnya yaa
lumayan menurun. Hal ini juga bisa dilihat dari ‘aman’ nya proses Pemilu
kemarin. Karena santer terdengar kalo tanggal 22 Juli bakal terjadi kerusuhan
atau pengerahan massa apa lah namanya. Tapi alhamdulillah, so far so good walau
ada riot sedikit. Tapi secara umum aman. Mungkin inilah hikmah dari Ramadhan,
manusia lebih sabaar yaa.
Duuh
senengnya nggak ketulungan lebaran bisa kumpul sama keluarga, bisa maaf-maafan,
apalagi dapet salam tempel. Aseeek, kantong jadi tebel neeh. Looh, katanya
sedih kalo Ramadhan pergi? Kok malah seneeeng. Hehe. Hayoo jangan-jangan yang
dirindu selama ini bukan Ramadhannya, tapi Lebarannya? Hayooo ngakuu? *DOOR
A
New Born Day
28
Juli 1992, it’s my birthday. Betul, saya lahir tanggal itu. Tapi kalo hari ini
28 Juli 2014 bukan hari lahir saya, tapi hari Idul Fitri 1435 H. Karena hari lahir
saya 22 tahun yang lalu. Masa’ hari kelahiran saya di ulang-ulang, kapan
besarnya! Haha. *Sluuup.
Tak
ada pesta perayaan ultah hari ini, lagian saya juga nggak hobi pake tiup-tiup lilin
segala. Mending tiup mercoon. *Kabuuur. Apalagi kalo si Citra nyanyi, pasti
lagunya bukan Happy Birthday To You. Tapi Happy Birthday Tu Yul. Mana tuh anak,
kangen juga sama suaranya yang merdu kayak mesin bubut. Haha. *Pisss. And then,
hanya ucapan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah Dia berikan
selama 22 tahun ini. Dan bersabar atas ‘sakit’ yang saya rasakan di hari
lebaran ini. Aduuh booo’, lebaran gene kena cacar. *Kedip-kedip
mata. Tapi tak mengapalah. Laa ba’sa thohuurun insyaAllah. Aaamiin. Semoga
Allah mengangkat dosa saya yang belum sempat terangkat di bulan puasa kemarin.
Yang
paling penting itu bukan seberapa panjang usia kita, tapi seberapa baik
kualitas hidup kita. Buat ibadah kepada Allah dan menjadi manusia bermanfaat
buat manusia yang lain. Kan kece tuh hidup kita, kalo muda mulia, tua bahagia,
mati masuk surga. Hayoo siapa yang mau ikut, daftar ke sayaa. Hubungi ketuplak
: Cek Noer. CP : 0899444xxx. Maaf nomer yang anda tuju sedang direnovasi.
Haaah.
Cek
Noer
Palembang,
28 Juli 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar